Pondasi tiang harus dirancang dengan memperhitungkan beban-beban lateral atau horizontal jika tiang dipancang vertikal dan dirancang untuk mendukung beban horizontal yang cukup besar, seperti beban angin, tekanan tanah lateral, beban gelombang air, benturan kapal dan lain-lain.
Gaya lateral yang terjadi pada tiang bergantung pada kekakuan atau tipe tiang, macam tanah, penanaman ujung tiang ke dalam pelat penutup kepala tiang, sifat gaya-gaya dan defleksi. Jika gaya lateral yang harus didukung tiang sangat besar, maka dapat digunakan tiang miring.
Rahardjo (2005) menyebutkan dalam menganalisis, kondisi kepala tiang dibedakan menjadi kondisi kepala tiang bebas (free head) dan kepala tiang terjepit (fixed head). Kondisi kepala tiang bebas (free head) berarti bagian atas tiang bisa dengan bebas bergerak ke arah samping (move laterally) dan berputar (rotate) ketika ada gaya geser dan/atau momen, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.19a. Sedangkan kondisi kepala tiang terjepit (fixed head), bagian atas tiang boleh bergerak ke arah samping (move laterally), tetapi tidak diperbolehkan untuk mengalami rotasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.19b. (Coduto, 2011).
Gambar 2.19 Tipe Koneksi antara Tiang Dengan Struktur: (a) Free Head;
(b) Fixed Head (Coduto, 2001)
Hardiyatmo (2006) membagi tiang menjadi dua jenis, yaitu :
1. tiang ujung jepit (fixed end pile)
2. tiang ujung bebas (free end pile).
Tiang ujung jepit (fixed end pile) adalah tiang yang ujung atasnya terjepit (tertanam) dalam pelat penutup kepala tiang paling sedikit sedalam 60 cm, seperti pada Gambar 2.20a. Tiang ujung bebas (free end pile) adalah tiang yang bagian atasnya tidak terjepit atau terjepit ke dalam pelat penutup kepala tiang tetapi kurang dari 60 cm, ditunjukkan pada Gambar 2.20b. (McNulty, 1956 dalam Hardiyatmo, 2006).Gambar 2.20 Definisi Tiang Ujung Jepit dan Ujung Bebas
(McNulty, 1956 dalam Hardiyatmo, 2006)
Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu dari dua kriteria berikut:
a. beban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit dengan suatu faktor keamanan.
b. beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang diijinkan. (Rahardjo, 2005).
Perpindahan lateral ijin pada bangunan gedung adalah 6 mm, sedang untuk bangunan-bangunan yang lain sejenis menara transmisi 12 mm atau sedikit lebih besar. Tabel 2.10 memberikan besarnya beban horizontal ijin untuk tiang yang dipasang vertikal. (McNulty 1956 dalam Hardiyatmo 2006).
Tabel 2.10 Beban Lateral Ijin pada Tiang Vertikal, untuk Defleksi Maksimum 6 mm dan Faktor Aman F = 3
Tipe Tiang | Kepala Tiang | Tipe Tanah | Beban ijin lateral | |
(lb) | (kg) | |||
Kayu (diameter 30 cm) | Ujung bebas Ujung jepit | Pasir Lempung Sedang Pasir Lempumg sedang | 1500 1500 4500 4000 | 681 681 2043 1816 |
Beton (diameter 40 cm) | Ujung bebas atau ujung jepit | Pasir sedang Pasir halus Lempung sedang | 7000 5500 5000 | 3178 2497 2270 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar